Admin MEWS
5 bulan yang lalu | Kamis, 13 Juni,2024 23:31:10 (WIT)
(Biak Numfor, 11 Juni 2024) Edukasi tentang mitigasi bencana, khususnya terkait gempabumi dan tsunami, menjadi fokus utama dalam upaya kesiapsiagaan di Kabupaten Biak Numfor. Masih segar diingatan kita oleh sejarah tragis peristiwa bencana pada tahun 1996, menjadi dorongan BMKG dan pemerintah daerah untuk bekerja sama menyelenggarakan Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami di Kabupaten Biak Numfor, sebuah langkah proaktif untuk mengurangi dampak potensial bencana di masa depan.
Pada pembukaan acara tersebut, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V, Yustus Rumakiek, S.Si, menegaskan pentingnya pemahaman masyarakat tentang mitigasi dini bencana. Yustus menyampaikan bahwa melalui Sekolah Lapang ini, diharapkan masyarakat akan selalu siap menghadapi bencana dan dapat mengurangi tingkat kerugian serta korban jiwa.
Kerjasama erat antara BMKG, pemerintah daerah, dan stakeholder terkait terus ditingkatkan dalam upaya mengantisipasi bencana. Zakaria M. Mailoa, Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Biak Numfor, menyatakan apresiasi terhadap kegiatan ini, yang dianggap sebagai langkah strategis dalam mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Adapun peserta kegiatan ini merupakan perwakilan dari unsur BPBD, Aparat (TNI/Polri), unsur kesehatan, pendidikan, media serta masyarakat. Dengan tema "Membangun Budaya Masyarakat Tanggap Gempabumi dan Tsunami di Kabupaten Biak Numfor", Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami berlangsung selama dua hari dan bertujuan untuk memperkuat kultur kesiapsiagaan dalam masyarakat Biak Numfor.
Kegiatan SLG mencakup presentasi dan diskusi mengenai potensi gempa dan tsunami di wilayah Papua, sistem dan produk peringatan dini tsunami BMKG, kesiapsiagaan dalam menghadapi gempa dan tsunami, peran media, serta inisiatif masyarakat siaga tsunami IOC-UNESCO. Selain itu, terdapat sesi simulasi dalam ruangan (Table Top Exercise – TTX) yang mensimulasikan gempa berkekuatan M 8.7 yang berpotensi tsunami dari Subduksi Utara Nugini atau Megathrust Papua di utara Papua, yang direspon oleh peserta SLG. Juga dilakukan penyerahan dan pemasangan rambu arah evakuasi dari BMKG kepada pemerintah Kabupaten Biak Numfor.
Sekolah Lapang Gempabumi ini merupakan upaya untuk memperkuat dan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah, serta membangun kesiapsiagaan gempa dan tsunami bagi masyarakat dan sekolah di daerah rawan gempa dan tsunami, guna mewujudkan komunitas siap tsunami (Tsunami Ready Community) di Kabupaten Biak Numfor.
Reporter dan Juru Kamera : Sterly Juren & Dana
Pada pembukaan acara tersebut, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V, Yustus Rumakiek, S.Si, menegaskan pentingnya pemahaman masyarakat tentang mitigasi dini bencana. Yustus menyampaikan bahwa melalui Sekolah Lapang ini, diharapkan masyarakat akan selalu siap menghadapi bencana dan dapat mengurangi tingkat kerugian serta korban jiwa.
Kerjasama erat antara BMKG, pemerintah daerah, dan stakeholder terkait terus ditingkatkan dalam upaya mengantisipasi bencana. Zakaria M. Mailoa, Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Biak Numfor, menyatakan apresiasi terhadap kegiatan ini, yang dianggap sebagai langkah strategis dalam mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Adapun peserta kegiatan ini merupakan perwakilan dari unsur BPBD, Aparat (TNI/Polri), unsur kesehatan, pendidikan, media serta masyarakat. Dengan tema "Membangun Budaya Masyarakat Tanggap Gempabumi dan Tsunami di Kabupaten Biak Numfor", Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami berlangsung selama dua hari dan bertujuan untuk memperkuat kultur kesiapsiagaan dalam masyarakat Biak Numfor.
Kegiatan SLG mencakup presentasi dan diskusi mengenai potensi gempa dan tsunami di wilayah Papua, sistem dan produk peringatan dini tsunami BMKG, kesiapsiagaan dalam menghadapi gempa dan tsunami, peran media, serta inisiatif masyarakat siaga tsunami IOC-UNESCO. Selain itu, terdapat sesi simulasi dalam ruangan (Table Top Exercise – TTX) yang mensimulasikan gempa berkekuatan M 8.7 yang berpotensi tsunami dari Subduksi Utara Nugini atau Megathrust Papua di utara Papua, yang direspon oleh peserta SLG. Juga dilakukan penyerahan dan pemasangan rambu arah evakuasi dari BMKG kepada pemerintah Kabupaten Biak Numfor.
Sekolah Lapang Gempabumi ini merupakan upaya untuk memperkuat dan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah, serta membangun kesiapsiagaan gempa dan tsunami bagi masyarakat dan sekolah di daerah rawan gempa dan tsunami, guna mewujudkan komunitas siap tsunami (Tsunami Ready Community) di Kabupaten Biak Numfor.
Reporter dan Juru Kamera : Sterly Juren & Dana