Admin MEWS
1 tahun yang lalu | Sabtu, 24 Juni,2023 12:50:22 (WIT)
Pada Jumat, 23 Juni 2023, bertempat di Hotel Horison Kotaraja, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah V melaksanakan Kegiatan Sosialisasi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (MKG) di Kota Jayapura yang kedua kalinya. Sebelumnya telah dilaksanakan kegiatan serupa pada 31 Mei 2023 dengan peserta adalah warga yang tinggal di wilayah rawan bencana di distrik Jayapura Utara dan Jayapura Selatan. Untuk peserta pada kegiatan kedua ini adalah warga masyarakat Kota Jayapura yang tinggal di wilayah rawan bencana di Distrik Abepura dan Distrik Heram, RAPI, ORARI, dan perwakilan tokoh agama dari gereja klasis Kota Jayapura dengan jumlah total keseluruhan 75 orang. Adapun tema yang diusung pada kegiatan ini yaitu Peningkatan Pemahaman Fenomena Cuaca Ekstrim, Perubahan Iklim dan Gempabumi untuk Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Geohidrimeteorologi di Kota Jayapura. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap fenomena cuaca, iklim dan gempa bumi mengingat trend kejadian bencana geohidrometeorologi terus meningkat akhir-akhir ini namun kesiapsiagaan masyarakat masih rendah sehingga banyak warga yang menjadi korban akibat bencana geohidrometeorologi.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah V, Yustus Rumakiek, S.Si. Dalam sambutannya, Yustus Rumakiek menyampaikan Kota Jayapura merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian wilayah Papua dengan pesona keindahan alam yang memikat sehingga menjadikannya daya tarik bagi masyarakat untuk tinggal dan menetap di kota yang kita ini. Namun dibalik pesona indahnya, tersimpan potensi bencana geohidrometeorologi seperti banjir, longsor, angin kencang, gelombang tinggi, gempa bumi, dan tsunami yang terjadi akbat dari pengaruh meteorologis, klimatologis, dan geofisika. Peristiwa banjir yang terjadi pada 6 januari 2022 akibat cuaca ekstrem berupa hujan intensitas sangat lebat mencapai 339 mm/hari. Selain itu adapula kejadian gempa bumi yang terjadi sejak 2 januari 2023 yang berdasarkan data hingga akhir maret 2023 terjadi sebanyak 1.479 aktivitas gempa dengan 222 diantaranya dirasakan oleh warga. Pada saat bencana – bencana tersebut terjadi, timbul kepanikan di tengah – tengah masyarakan akibat beredarnya berita tidak benar (hoaks). Persoalan tersebut tentunya menjadi tantangan besar bagi BMKG di Tanah Papua untuk memberikan pemahaman masyarakat agar informasi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dapat dipahami dan dimanfaatkan secara maksimal sehingga kabar hoaks dapat dihalau penyebarannya dan tercipta kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Yustus Rumakiek juga menyampaikan harapannya bahwa setelah kegiatan ini peserta dapat memahami fenomena cuaca, iklim dan gempabumi yang terjadi dan dapat mengambil langkah tepat untuk meminimalisir kerugian utamanya jatuhnya korban jiwa dengan memanfaatkan informasi yang disediakan oleh BMKG. Beliau juga mengajak untuk “Mari bersama pahami fenomenanya, kurangi resikonya”. (Dok:BBMKG V;2023).
Gallery Image :